Jumat, 03 Desember 2010

Euforia Pesta Sains 2010

Bismillahirrohmanirrohiim..

Segala puji bagi Allah yang selalu mendengar doa-doa hambanya walau hanya sedikit melintas di hati sang pendoa. Kelas 3 dimana suatu posisi SMA Insan Cendekia Alkausar sebagai senior dan tidak mengikuti lomba-lomba lagi ya saya yang menjadi salah satu murid kelas 3pun memaklumi hal tersebut.

Ana, adik sekaligus teman baik saya yang juga menjadi inspirasi saya agar selalu semangat dalam belajar kembali ditawari untuk lomba pesta sains 2010 di IPB terlintas di hati saya senang sekali rasanya bila bisa ikut dari sebulan sebelumnya saya menantikan keberangkatan adik saya menuju lomba tersebut. Nitip salam buat Bogor, the city of love.

Hingga H-1 sebelum technical meeting saya dipanggil oleh guru Biologi saya untuk ikut berpartisipasi dalam lomba itu.
Kaget
Senang
Speechless
Akhirnya sambil memeluk Ana, aku bilang " adikku, aku ikut!", iapun ikut tersenyum.

4 tahun tak bertemu, sungguh membuat penasaran sekali melihat wujudnya yang sekarang apalagi sambil memakai almameter biru tuanya. Ingin sekali rasanya...

Hari pertama kami mengadakan Technical meeting dan aku bertemu dengan teman-teman SMPku, luar biasa rindu sekali dengan mereka. Mereka sama sekali tak berubah, ya kami masih menjadi keluarga besar Nurul Fikri Boarding School.

Hari keduapun tiba, hari-H dimana tim biologi alkausar (saya bersama Hudzaifah dan Maria) akan berjuang bersama. Saat dipintu masuk saya bertemu Alvin, teman seperjuangan saya di pelatihan IPB OSN fisika SMP dulu, dia ambil Chemistry Challenge dan saya LCTB (Lomba Cepat Tepat Biologi) setelah itu kami ditempatkan di tempat permata lomba. Hudzaifah dan Maria adalah adik kelas saya yang luar biasa karena mereka sudah bergelut dengan biologi sejak smp di pelatihan IPB OSN Biologi. Hudzaifah yang kemarin ikut OSN biologi hingga nasional banyak bercerita bahwa teman-temannya banyak ikut lomba tersebut. Sayapun mulai mengenal teman-teman Hudzaifah yang mayoritas adalah teman-temannya di OSN tingkat nasional. Luar biasa semangat mereka untuk belajar biologi, malu rasanya menjadi saya yang tingkat kabupaten saja belum lolos. Akhirnya sayapun banyak belajar untuk lomba ini. Ya, setelah penyisihan pertama kami tawakal berserah apa yang akan Allah berikan untuk keputusan akhirnya. Di mobil saya tercengang waktu Hudzaifah bertanya kepada pembimbing kami, bu Ratri yang menemani kami
"bu besok kita ke IPB lagi naik apa?"
saya tercengang, dia yakin kita lolos 15 besar dari se-nasional. Saya menyela pembicaraan tersebut,
"je, yakin kita lolos?"
Hudzaifah sendiripun terdiam,
"Bismillah aja ya Je Mar", mereka menjawab "ia kak"
"besok naik avanza kayaknya", bu Ratri menjawab.
Jawaban itu disertai pertanyaan besar apakah kami lolos babak penyisihan atau tidak karena kami pulang sebelum pengumuman tersebut.Anehnya malam itu sepulang dari Bogor, saya masih belajar Biologi dan ternyata esoknya setelah sholat shubuh,
"hani bangun, alkausar lolos hari ini final", ibu Feni selaku pembina membangunkan saya.
"Alhamdulillah, alhamdulillah", saya refleks menjawab. Ku bangunkan adik kelasku, Maria "Alhamdulillah, kita lolos Mar!"

Hari ketiga, dimana kami masuk kedalam babak semifinal (Alhamdulillah) kami bertemu dengan tim-tim lain yang menurutku adalah anak-anak luar biasa yang kutemui. Mereka hebat. Namun sistim di babak final ini berbeda, karena setiap anggota group akan mengerjakan soal masing-masing dan nilai akan dijumlahkan. Belum rezeki kami untuk masuk ke babak final, tapi Alhamdulillah saya bersyukur di detik-detik terakhir saya berada di alkausar saya masih bisa berbakti kepada sekolah ini walau baru masuk ke babak semifinal.

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pesta sains ini, (1)saya sebagai orang Islam harus lebih bersemangat dalam belajar karena banyak mereka yang nonmuslim mengikuti lomba ini saya iri dengan mereka ditambah lagi juara umum lomba pesta sains tahun ini dijuarai oleh sekolah nonmuslim semangat mereka luar bisa. Malu jadi muslim yang bodoh.(2) Teman-teman lama saya yang saya temui tetap menganggap saya adalah bagian dari mereka, ya tali silaturahmi kami memang jangan sampai terputus Ukhuwah Islamiyah yang mengikat kami semoga selalu dalam ridhoNya Silmi Lisani Rahmani, Maryanna Istiqomah Pratiwi, Sidik Hidayatullah, Hamzah Dhiyaul Islam, M. Iqbal Rustamadji, Muthiarani Rahman, Nurul Anggraini, Alvin Aulia Ferdana, Thoriq Salafi. (3) Mungkin ini belum saatnya kita bertemu, entah apa yang Allah rahasiakan dari kita tapi itulah memang yang terbaik buat kita saat ini.
Hansya

6 komentar:

  1. kok jadi penasaran mulu ya maksud kata2 kmu han... hha...
    pengen ktemu siapa sih hansyaa? yg jelas dah jd anak IPB y...

    BalasHapus
  2. Oooooo....
    baru konek :D
    saya bner2 orang yg kuper dah. hahaha

    BalasHapus
  3. gmana perkembangannya sekarang ;)
    hehehe

    BalasHapus
  4. udah lama banget zah ga jadi ga seru lagi :P

    BalasHapus
  5. huuuu... padahal mah masih dipikirin tuh :D
    ya kan ya kan ya kaan?

    BalasHapus