Rabu, 28 Desember 2011

Karena Diammu Begitu Indah

Bismillahirrohmanirrohiim

Saya ambil dari notes dari FB teh Adilla Raihannisa (Farmasi Unpad 2010). Semoga bermanfaat.

bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam ..

karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..
kau ingin memuliakan dia,
dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH SWT.
Pilihkan untukmu ..

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali ??
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..

.............


karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
kekuatan harapan ..
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ??
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ..
jika dia memang bukan milikmu,
toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ..
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu
menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..

Selasa, 27 Desember 2011

Dari Film

Bismillahirrohmanirrohiim

Saya ambil suatu percakapan di film I'm not stupid too.

Children : "Mom, Dad, do you know what is a FAMILY?
FATHER, AND MOTHER, I LOVE YOU"

Senin, 26 Desember 2011

Saya, Abi, dan Organisasi

Bismillahirrohmanirrohiim

Abi : "Teh, ko mukanya makin bersih padahal kan udah jadi mahasiswa?"
Saya:
"Jelas bi, teteh ga ikut KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) buat turun ke jalan,
teteh juga ga ikut Volunteer doctor yang pengabdiannya luar biasa ke desa-desa,
padahal kalau teteh ikut kegiatan itu baru abi bisa lihat garis perjuangan di wajah teteh."

Abi dan Saya hanya bisa saling melirik satu sama lain,
hayo yang bilang semester I jangan ikut macem-macem siapa?

Tapi teteh tetep sayang Abi ko:)

Minggu, 25 Desember 2011

Partner Tutorial

Bismillahirrohmanirrohiim

Partner tutorial saya, Vinni Nichianishi. Sebelum libur kemarin sempat terjadi perbincangan:
"Han, sekarang kalau presentasi ga usah pake laptop kamu lagi ya."
"Kamu sekarang udah ada laptop?"
"Iya, Alhamdulillah."
"Laptop apa vin?"
"Mac, soalnya aku ngeliat presentasinya Heidy bagus banget. Makanya kita ga boleh kalah ya Han"
"(cuma bisa senyum)"

Ah vinni, kamu baik sekali.
Laptop baru yang kamu punya sudah diniatin buat perjuangan kita nanti bila kita masih bareng sebagai partner tutor di semester II nanti. Kamu juga ngajarin aku supaya menjadi orang yang tenang dalam bertindak. Moga kita selalu jadi teman baik ya vin.

PS: Aku selalu doain kamu loh vin, supaya segera memakai hijab. Insya Allah.
Saling mendoakan ya Vin:)

Sabtu, 24 Desember 2011

Sepenggal Cerita

Bismillahirrohmanirrohiim

Sebelum keberangkatan ke SDN Cikujang kemarin buat baksos.

teh Hani fkg'06 : " Dini, ini kang Indra yang dulu jadi panitia waktu kakak kamu nikahan."
ka Dini fakper'08 : " Oh iya teh, aku lupa."
Hani fkg'11 (saya) : " Kakaknya kak Dini fkg ya? Udah nikah ka?"
ka Dini fakper'08 : " Iya udah."
Saya : " Sama orang sumedang ka? Unpad juga? Fakultas apa?"
ka Dini fakper'08 : " Iya abang aku nikah sama anak unpad juga ko, anak FK"
Saya : " Keren banget ka"
Husna fkg'11 : " Mupeng ya han?"
Teh Hani fkg'06 : " Heh, anak kecil"
Saya : "hhe "

Well, saya masih tingkat pertama, baru saja UAS. Kalau di kampus masih anak baru sekali.
Tapi punya mimpi gak papa kan ya? hhe

Jumat, 23 Desember 2011

Baksos BSMI 2011

Bismillahirrohmanirrohiim

Rabu, 21 Desember 2011

Malam Rabunya tiba-tiba saya mendapat telpon dari teh Hani FKG 2006, yang sempat dikenalkan dengan saya karena dulu teh Hani ini ngekos ditempat yang sama dengan saya. Namun sekarang karena beliau sudah co ass di RSGM Sekeloa, teh Hani tinggal di rumahnya sendiri yang berada di Lembang. Ternyata beliau menelpon saya untuk mengajak saya mengikuti baksos. Saya tertarik dan juga agak malu untuk menolak ajakan tersebut. Hingga jadilah saya mengikuti baksos itu. Saya ajak teman kosan saya, yang juga anak FKG 2011 Husna. Makasih banyak Husna udah mau ikut nemenin hhe:)

Saya cukup penasaran dengan baksos tersebut. Akhirnya saya tanya siapa pelaksana baksos itu. Teh Hani bilang itu yang ngadain BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) bekerja sama dengan ertamina dan diadakan di SDN Kamojang, Bandung. Saya kaget, dan saat itu juga saya langsung banyak tanya sama Erni yang lebih berpengalaman karena dia anak Volunteer Doctor (Vol-D). Saya bilang kalau dia besok ga ada TOEFL saya ajakin deh. Akibatnya ketika tanggal 21 Desember hari H (yang mendadak sekali tanpa banyak persiapan dan diberitahukan H-1) saya banyak minta maaf sama teh Hani, "Maaf ya teh, kita belum pengalaman.", "Ga papa yang penting kalian bisa belajar dari sini." Ah teh Hani, baik sekali. Doakan saya supaya bisa menjadi teh Hani di 2011 ya teh;)

Acara pertama adalah penyuluhan, awalnya udah disiapin ppt tapi ga jadi katanya mau pake flip chart yang saya pegang. Tapi akhirnya tetep pake ppt:)


Acara berlanjut ke acara kedua, yaitu gosok gigi bersama. Terus kita cari yang gosok gigi paling bersih nanti dapet doorprize. Berhubung saya megang anak-anak kelas I SD. Saya juga yang nunjuk pemilik gigi terbersih buat kelas I nya. Tapi sayangnya saya ga foto sama pemilik gigi terbersih tersebut karena ada adek kecil yang punya mata bagus banget bulet dan coklat, tapi giginya ga terlalu bagus. Akhirnya kita foto bareng. Makasih adek, ayo putih-putihan gigi sama teteh:)

Dan acara terakhir yaitu periksa gigi gratis, saya menjadi bagian meja pendaftaran. Banyak adik-adik yang takut diperiksa giginya gara-gara ngeliat gigi temennya dicabut. Saya cuman bilang "Kalau giginya bagus dan ga ada yang goyang ga akan dicabut ko". Well, rayuan saya maut juga dan ngebuat adik-adiknya pada berani maju ke operatornya. Ada drg.Iting, teh Hani FKG 2006, dan kang Indra FKG 2004. Ah, ngeliat akang-teteh pada meriksain gigi anak-anak, jadi pengen ambil spesialis konservasi Gigi Anak euy.

Pelajaran yang saya ambil dari Baksos BSMI banyak sekali, diantaranya:
1. Setiap anak Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dimanapun mereka berada, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
2. Pengabdian pada masyrakat itu memiliki kepuasan yang tidak bisa diungkapkan, terutama kepuasan di hati.
3. Setiap perusahaan yang beroperasi di  suatu daerah wajib mengembangkan daerah tersebut, baik dari pendidikan, kesehatan, dll.
4. Dokter maupun dokter gigi dalam melaksanakan profesinya harus dilandasi keikhlasan.
5. Kalau nanti suami saya dokter, saya mau ngadain pemeriksaan kesehatan buat baksos bareng hhe:)

Selesai dari acara tersebut, saya kaget karena diberi amplop oleh teh Dirun, salah satu kakak yang juga mengikuti baksos tersebut. Alhamdulillah, dan ini gaji pertama saya sebagai mahasiswa kedokteran gigi.


Namun, pada akhirnya tetap dalam profesi kesehatan itu kita harus mengutamakan keikhlasan.
Ya, insya Allah.

Senin, 19 Desember 2011

Dentist: Professional Job

Bismillahirrohmanirrohiim
Here the lesson which i got in Medical ethics for the DENTIST to be:)

Dentistry as a professional obligation, here the factor:
1.    The Chief Client
2.    The ideal relationship between dentist and patient
3.    The center value of dental proffesion
4.    Competence
5.    The ideal relationship between co-professional
6.    The relationship between dentistry and the larger community
7.    Integrity and education

There are six values that appear to be accepted as the center values for dental practice:
1.    The patient’s lifa and general health
2.    The patient’s oral health
3.    The patient’s autonomy
4.    The dentist preferred pattern of practice
5.    Esthetic vaues
6.    Effeciency in  the use of resources

Ideal relationshi between dentits and patient:
1.    The Guild model
2.    The Agent model
3.    The Commercial model
4.    The Interactive model

Sabtu, 17 Desember 2011

Kenapa?

Bismillahirrohmanirrohiim
Entah kenapa saya yang sudah menginjak perkuliahan ini masih senang untuk bertanya. Layaknya anak kecil yang masih belajar.

Kenapa 1:
H : "Teh, kenapa sih ikhwan itu matanya teduh banget?"
T : "Itulah kenapa kita sebagai perempuan, Allah peritahkan untuk ghodul bashor."

Kenapa 2:
H : "Teh er, kamu ikhlas ga kalau aku sama ka Bintang?"
E : "Ga ah teh"
H : "Kenapa?"
E : "Kamu bisa dapet yang lebih baik, Insya Allah:)"

Kenapa 3:
H : "Kenapa kang Tanri mau mengajukan diri sebagai presiden BEM Unpad?"
T : "Setiap orang yang dilahirkan di dunia adalah pemimpin, dan setiap orang mampu menjadi pemimpin. Seperti dari asal kata itu pemimpin adalah pemimpi + n (nyali)"

Kenapa 4:
H : "Umi, kenapa waktu teteh mau ikut BEM ga ada yang mendukung teteh?"
U : "bukan ga mendukung, tapi bisa ga teteh mengatur waktu untuk kuliahnya?"

Kenapa 5:
H : "Kenapa sih harus bangun pagi teh?"
E : "kata ka Shofwah, ga ada dokter yang tidur setelah sholat Isya dan bangun setelah shubuh"

Kenapa 6:
H : "Kenapa sih Mer dosen-dosen fkg pada galak-galak ya?"
M : "Itu mungkin karena menyangkut ilmu yang kamu pelajari karena objeknya manusia dosen pun ga mau sembarang asal ngajar aja."

Kenapa 7:
H : "Kenapa dok gigi premolar saya bisa berputar 90 derajat?"
Drg: "Itu cuma ada satu kemungkinan, rahang kamu terlalu luas"

Kenapa 8:
H : (keliling Bandung)"Kenapa kota ini ngebuat aku jatuh cinta banget ya?"
(Kangen Serpong) "Kenapa pengen cepet-cepet pulang ya?"
(Inget Sukabumi) "Kenapa alkausar ngebuat saya pengen kesana lagi ya?"

dan kenapa-kenapa lainnya, yang menyadarkan saya bahwa saya memang mahasiswa yang masih banyak belajar:)

Rabu, 14 Desember 2011

Minggu, 11 Desember 2011

Dewasakah kau nak?

Bismillahirrohmanirrohiim

Sudah dua kali saya minta pulang ke rumah, karena jadwal UAS yang sangat berjauhan hingga bisa pulang ke rumah walau hanya tiga atau empat hari. Lumayan kan?
Entah wajar atau tidak wajar mahasiswa tingkat satu itu memang bawaannya ingin pulang terus hhe:)

Permintaan pertama saya, abi jawab untuk tidak pulang karena di rumah tidak ada siapa-siapa abi dan umi masing-masing punya pekerjaan dan 3 orang adik saya sekolah di boarding school.
Permintaan kedua saya, awalnya sangat saya ragu-ragukan karena adik kedua saya, Hakim terkena penyakit campak dan saya tidak mungkin berjauh-jauhan dengan adik saya jika saya pulang nanti. Umi menjawab permintaan saya untuk tidak pulang karena takut saya terkena penyakit tersebut karena saya saat kelas VII SMP sempat tertular cacar dengan teman sekamar saya di NFBS.

Dan akhirnya saya menghabiskan waktu di Jatinangor.

"Mahasiswa itu harus produktif", itu yang selalu Umi saya katakan.
Saya banyak menghabiskan waktu hanya dengan menonton film, membaca buku, dan istirahat. Jauh sekali dari kata mahasiswa produktif bukan?
Dan minggu ini saya punya waktu 3 hari untuk menjadi mahasiswa produktif.
Lalu apa langkah kamu selanjutnya untuk menjadi mahasiswa produktif?

Jumat, 09 Desember 2011

Bismillahirrohmanirrohiim

Untuk sahabat saya, Shofiyah Sakinah.
Yang selalu saya syukuri menjadi bagian dari hidup kamu.

Alhamdulillah, Allahhu akbar, Subhanalloh.
Saya dapat kabar gembira kalau sahabat saya ini diterima pada beasiswa manbusho Jepang.
Sayapun ikut merasa bahagia.
Dia yang sekarang di FTUI 2011 pun harus mempersiapkan diri untuk sekolah di Jepang nanti.

Begitupun dengan saya, saya harus berjuang di Jatinangor.
Kita sama-sama berjuang ya Uni:)

Minggu, 04 Desember 2011

Bismillahirrohmanirrohiim

MAHASISWA ITU TIDAK DIAM

Mahasiswa banyak belajar,
dari kuliah, organisasi, dan lingkungan sekitarnya.

Ayo, sama-sama menjadi mahasiswa yang bergerak:)

Sabtu, 03 Desember 2011

Guru dan Umi

Bismillahirrohmanirrohiim
Untuk Umi yang seorang guru.

Umi dulu pernah bercerita tentang kakak kelasku yang bernama Haniva Az-zahra Fakultas Psikologi UI 2010. Dimana kakak kelasku itu sudah banyak menulis di koran. Hingga akhirnya aku menemukan tulisannya pada kolom suara mahasiswa. Bisa dibaca artikelnya.Semoga bermanfaat dan juga memotivasi kita yang membacanya agar meningkatkan kemampuan menulis kita. Insya Allah, doanya ya ka Haniva:)

Tulisannya berjudul:Guru itu Seumur Hidup Menginspirasi.


“What is a teacher? I'll tell you: it isn't someone who teaches something, but someone who inspires the student to give of her best in order to discover what she already knows.”
(Paulo Coelho, The Witch of Portobello)

25 November 2011, hari ini adalah hari guru. Hari persembahan untuk seseorang yang mengabdikan hidupnya untuk orang lain, seseorang dengan cita dan tekad yang mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Memang, Hari Guru tidak setenar hari Kartini pada 21 April, juga kalah dengan peringatan hari Bhayangkara pada 1 Juli lalu. Hari ini, bagi sebagian orang, mungkin berjalan seperti biasanya tanpa fungsi refleksi dan memberikan penghargaan kepada sosok yang meletakkan salah satu dasar pertama hingga kita bisa jadi seperti sekarang. Tapi saya percaya tentunya kita berbeda, hari ini adalah hari besar dengan penuh penghormatan dan ungkapan terima kasih atas jasa mereka, para guru kita.

Sekarang ini, banyak orang senang mengajar. Buktinya kita punya banyak pemuda bangsa yang aktif turun untuk mendirikan rumah belajar gratis, atau juga mengajar melalui bimbingan belajar atau juga les privat. Atau bahkan yang sangat tenar belakangan tahun ini adalah bergabung dengan suatu lembaga yang mengirimkan pengajar muda ke pelosok negeri untuk mengajar anak-anak bangsa yang jauh dari kota Jakarta. Hal ini baik dimaknai secara positif, Indonesia miliki banyak aset bangsa yang punya jiwa sosial tinggi. Tak lagi mereka sibuk menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri, tetapi bagaimana mereka belajar untuk membantu kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

Semuanya tentunya dimulai dari semangat berbagi dan semangat untuk mewujudkan bangsa yang cerdas. Tak apa bila hanya dilakukan di lingkungan sendiri, karena kami percaya sesuatu yang besar tentunya dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.

Tetapi rasanya perlu, hari ini kita sejenak merefleksi nasib guru-guru kita yang jelas selamanya menginspirasi tetapi kesulitan hidup bagi diri sendiri. Pemuda bangsa memang senang mengajar, tetapi itu kita lakukan sebagai pekerjaan sampingan kita. Kita mengajar untuk mengisi waktu luang kita agar bisa bermanfaat untuk yang lain.

Seberapa banyak sih dari kita yang benar ingin jadi guru di tempat terpencil tanpa sarana dan upah yang mumpuni? Prediksi saya tidak banyak. Oleh karena itulah pengorbanan guru-guru kita perlu kita hargai setinggi mungkin. Mereka rela bertahan berprofesi sebagai guru dengan sambilan tukang ojek mungkin juga pedagang kecil-kecilan. Mereka mengabdi, benar mengabdi.

Merefleksi diri tentang hal di atas semoga membuat kita tetap semangat dan tidak merasa cepat puas dengan apa yang sudah kita lakukan untuk mengajar di lingkungan sekitar kita. Rasanya perlu terkadang kita berkaca, bahwa usaha hingga lelah yang kita rasakan belum apa-apa dibanding guru-guru kita yang bahkan mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengajar.

Kita mungkin masih menjadikan mengajar jadi kerjaan sambilan, tetapi mereka berbeda. Kita pun mungkin dibayar dengan gaji yang besar, sedang tetap mereka tidak. Tetapi ketulusan mereka tetap mengalir. Ya, kita harus banyak belajar dari mereka. Guru itu seumur hidup menginsipirasi.

Terima kasih kepada seluruh guru Indonesia, semoga Indonesia lekas menjadi bangsa yang cerdas. Pula bangsa yang mampu menghargai pengorbanan guru-gurunya.

Haniva Az Zahra
Peserta Program Pembinaan SDM Strategis Nurul Fikri(//rfa)

Dalam Rindu

Bismillahirrohmanirrohiim

Untuk abi yang sedang menuntut ilmu Teknik Metalurgi dan Material tingkat S3 di Universitas Indonesia.

Tak bisa aku bayangkan bi,
pengorbanan abi untuk menuntut ilmu di usia yang tak lagi muda
perjuangan abi untuk tetap berusaha menafkahi anak dan keluarganya
namun...
sempat aku melihat kau manangis bikarena sidangmu harus di ulang minggu depannya,
sempat aku melihat kau sangat bahagia jika anak-anakmu ikut mendukung disertasimu,
dan tak pernah aku melihat kau lelah belajar ilmu Allah itu.

Ya Allah,
jika dibandingkan dengan aku yang masih di semester I tak ada apa-apanya.
Malu kalau aku sudah mulai lelah dan mengeluh.
Malu kalau aku menyerah dengan tugas-tugasnya.

Abi, jazakallah katsir.
44 tahun dirimu sedangkan 18 tahun aku yang kadang sering mengeluh akan proses belajar ini sangat berharap semangatmu yg luar biasa itu bisa hadir dalam diri putrimu.
Belajar tak mengenal waktu, bahkan usia.

Aku masih ingat bi, setiap buku TOEFL yang dimilikiku masih ada tanda tangan pemilik awalnya, dan itu tandatangan abi.
Hansya