Bismillahirrohmanirrohiim
Hari minggu, 8 Juli 2012 pertama kalinya saya ikut donor darah.
Jam 10 sudah janji untuk berangkat bersama Husna, Galih, dan Ifah. Ternyata Galih tidak bisa ikut karena sedang mengerjakan tugas bahasa Indonesia, dan Ifah ingin belanja di griya. Sehingga sisa saya dan Husna. Sebelumnya Husna mendapat telpon dari ibunya untuk berhati-hati dalam donor darah, dan lebih condong menyarankan untuk tidak ikut. Ibunya takut terjadi apa-apa, karena sebelumnya Husna sempat pingsan di rumah sakit saat ibunya akan persiapan selesai perawatan. Namun karena aku takut terlambat, dan Husna pun ingin ikut. Akhirnya kami berangkat bersama ifah yang ingin ikut sampai griya.
Alhasil, Husna dan Ifah pun sampai ke IPDN tempat dimana kita akan donor darah.
Acara ini diadakan DKM Asy Syifa FK Unpad. Disana pun kami bertemu dengan kakak-kakak kosan kami, ada ka Yasmin dan ka Mia. Setelah kesana kemarin mencari tempat donor darah dan akhirnya ketemu kita mengisi data dan tes Hemoglobin. Sebelumnya kita mengantri terlebih dahulu. Saat mengantri saya agak nervous juga karena ini adalah pengalaman pertama. Di samping itu saya masih panik dengan Husna yang orangtuanya khawatir dengan kondisinya bila sudah donor darah. Ketika itu ada seseorang yang pingsan setelah donor darah. Saya semakin panik dan merobek kertas antrian Husna.
Husna pun bingung dan kesal dengan sikap saya.
Akhirnya saya donor darah duluan dan setelah itu pindah ke tempat lain untuk ngobrol baik-baik dengan Husna. Saya sangat melarang Husna agar donor darah dengan izin orang tua. Saya takut kalau orang tua sudah punya firasat seperti itu terjadi apa-apa. Setelah itu Husna sms orang tua nya dan kembali mengantri. Dengan menjelaskan ke beberapa petugas atas insiden tersebut, Husna pun kembali diperbolehkan.
Sedikit bercandaan karena insiden tersebut:
Saya : " Maaf ya Husna, begini nih kalau kamu punya temen Antagonis"
Husna : " Aku juga antagonis kan ujung-ujungnya juga aku yang menang"
Saya : " Susah emang kalau antagonis VS antagonis"
Selama perjalanan pulang pun saya meminta maaf ke Husna, karena saya melakukan itu juga karena rasa khawatir yang berlebihan. Dan Alhamdulillah kami berdua sukses mendonorkan darah kami. Ada perasaan senang karena sudah bisa membantu orang lain yang tidak henti-hentinya kami mengucapkan Alhamdulillah.
"Jika kau menolong di bumi, maka akan ditolong oleh yang ada di langit" (Detin Nitami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar