Bismillahirrohmanirrohiim
Meski rasa takut untuk menulis mimpi itu ada, tapi kembali saya "terpaksa" menulis lagi dikarenakan acara mabim (masa bimbingan) di FKG Unpad untuk menulis mimpi-mimpi saya tersebut.
Kembali saya diperlihatkan kembali video tentang Dani, seorang mahasiswa IPB yang mimpi-mimpinya banyak terceklis.
Namun kadang harapan itu masih saja ada dan membuat saya percaya, Insya Allah.
karena janji di dunia ini tak ada yang benar, bahkan mataharipun akan muncul di sebelah barat pada kiamat nanti. Namun janji Allah itu pasti.
Sayapun kembali menjadi diri saya sendiri yang tak takut untuk bermimpi. Karena Allah tak kan pernah lelah mendengar doa-doamu itu. Aku ingin menjadi seperti anak bimbingan dokter tutorial dari kelompok saya yang sudah sukses, hingga berkata "Terimakasih dok atas bimbingannya selama ini, hingga saya bisa berhasil dan berdiri diatas kaki saya sendiri walau perih".
Sang pemimpi,
Hansya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar